Kamis, 17 Agustus 2017

Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati

BIJB Kertajati
http://bandarakertajati.com
Jawa Barat tidak mau ketinggalan dengan provinsi lainnya, terutama DKI Jakarta dan Jawa Timur, maka selain membangun Pelabuhan Internasional Patimban di Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, maka di Kecamatan Kertajadi, Kabupaten Majalengka pun di bangun Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB). Menurut paparan situs web resminya, BIJB terletak sekitar 68 km dari Kota Bandung (arah timur laut).


BIJB mudah terjangkau dengan adanya jalan tol Cipali; dalam hal ini, Pemprov Jabar akan membangun jalan tol sekitar tujuh km dari persimpangan jalan tol Cipali menuju Kertajati. Begitu pula dengan adanya jalan tol Cisumdawu akan mempermudah akses dari kawasan Bandung Sumedang dan sekitarnya menuju Kertajati. Selain itu masih ada jalan kereta api yang menghubungkan Bandung dan Cirebon, serta keberadaan Pelabuhan Cirebon dapat disinergikan dengan Bandara BIJB Kertajati.

Pembangunan BIJB Kertajati memanfaatkan lahan seluas 1.800 ha (18 km2), dengan bangunan terminal penumpang seluas 121.000 m2, sehingga dapat menampung lima juta orang  penumpang per tahun; dan akan meningkat jadi 18 juta orang penumpang pada tahun berikutnya. Sebenarnya pembangunan BIJB Kertajati menggunakan konsep Aerotropolis dengan luas keseluruhan mencapai 5.000 ha (50 km2) melalui pembebasan area pesawahan (pertanian) dan pedesaan. Dalam hal ini sebuah bandara internasional dapat berperan sebagai pemicu dan pemacu kawasan sekitarnya untuk tumbuh menjadi sentra bisnis dan perkotaan yang modern.

Pada bulan Februari  2018 BIJB Kertajati mulai dioperasikan, dengan panjang landasan 2.600 m dan tahun berikutnya dapat ditingkatkan jadi 3.000 m. Dalam hal ini BIJB Kertajadi dapat digunakan untuk pemberangkatan jamaan umrah asal Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian barat. Pada awal pembukaannya BIJB Kertajati akan membuka 10 rute penerbangan domestik dan empat rute penerbangan internasional. Keempat penerbangan internasional itu ialah menuju Jeddah (terutama untuk umrah dan haji); Singapura, Kuala Lumpur dan Bangkok. Sedangkan penerbangan domestik antara lain menuju Medan, Denpasar dan Surabaya.

Sebagai catatan, pembangunan sisi udara BIJB Kertajati seperti runway (landasan pacu) menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan; sedangkan sisi darat menjadi tanggung jawab Pemrov Jabar dan pengelola BIJB. Jika runway sudah mencapai 3.000 m, maka pesawat terbesar di dunia yaitu Airbas A380 dapat beroperasi di BIJB Kertajati.



Sumber :
http://bijb.co.id/profil-bandara/
https://news.detik.com/berita/d-3507590/beroperasi-2018-bandara-kertajati-punya-panjang-landasan-26-km
http://www.viva.co.id/berita/bisnis/920007-2018-pesawat-terbesar-dunia-mendarat-di-bandara-kertajati
http://bisnis.liputan6.com/read/2940913/beroperasi-2018-bandara-kertajati-layani-14-rute-penerbangan
http://bandarakertajati.com/master-plan/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.